KOTA METRO – Peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menggelar aksi bertemakan ‘Atasi Plastik dengan cara produktif’, yang dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tejosari, pada Jumat (08/03).
Adapun rangkaian kegiatannya antara lain, bersih-bersih di sekitar lingkungan Hutan Kota Tejosari, pemungutan sampah, pengumpulan sesuai jenis sampah, penimbangan sampah, serta pengangkutan sampah.
Walikota Metro, Wahdi Siradjudin mengatakan, kita adalah penghasil sampah maka kitalah yang harus mengolah sampah sendiri, mulai dari diri kita sendiri.
Wahdi mengaku, tahun 2021 kota Metro menghasilkan sampah sebanyak 140 ton dalam sehari dan di tahun 2023 mencapai 130 ton lalu saat ini hanya mencapai 80 ton. “Kita akan selesaikan ke depan. Tentu saya kira mendekatkan, memulai dari masyarakat pilah pilih sampah yang ada di masyarakat. Apalagi tadi, saat pemungutan sampah lebih banyak sampah organik daripada sampah anorganik,” ucap Wahdi.
Berdasarkan laporan SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional) bahwa Indonesia menghasilkan kurang lebih 3 juta ton timbunan sampah sepanjang tahun 2022. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang makin meningkat dan masih minimnya kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
Wahdi meminta, setiap rumah tangga harus bisa mengelola sampah organik, karena 46% sampah di Kota Metro berasal dari sisa makanan sehingga dirinya menganjurkan agar tidak ada makanan ataupun minuman yang berlebih. Tak hanya itu, Wahdi juga meminta masyarakat Kota Metro untuk menjaga air yang ada.
“Air itu sangat mempengaruhi dalam siklus kehidupan dan memengaruhi perkembangan suatu Daerah. 370 ribu bayi terlahir di Indonesia dalam waktu satu tahun, jadi kalau air yang digunakan anak anak kita tidak bersih, maka jangan harap Human Capital Indeks kita akan baik,” imbuh Wahdi.
Sementara Gubernur Provinsi Lampung yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati menyampaikan apresiasi atas gagasan Kementerian KLHK RI yang mengadakan aksi bersih- bersih serentak ini.
Dia juga mengucapankan terima kasih kepada Wali Kota Metro dan jajarannya yang berkenan mendukung untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. “Menyadari persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab dari Pemerintah saja, tetapi membutuhkan peran multipihak, apalagi trend kebijakan pengolahan sampah saat ini adalah penyelesaian timbulan sampah. Artinya peran rumah tangga menjadi terdepan dalam mengatasi persoalan sampah dan juga kegiatan pengurangan sampah lebih diutamakan daripada kegiatan penanganannya,” ujar Emilia.
Pada kesempatan itu juga Tenaga Ahli Menteri Bidang Restorasi dan Kemitraan Konservasi KLHK menyerahkan Sertifikat Adipura 2023 kepada Walikota Metro. (adv)