Portalberitalampung.com (SMSI)–PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjungkarang mencatat sejak tanggal 31 Maret hingga 7 April 2024, terdapat 12 pelanggan KA yang tertinggal.
Manager Humas KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari berpesan agar pelanggan meluangkan waktu datang lebih awal ke stasiun untuk menghindari kemungkinan tertinggal kereta api mengingat volume kendaraan di jalan raya cendrung padat pada masa libur Lebaran ini.
“Kami mengimbau agar pelanggan dapat memperhitungkan waktu tempuh perjalanan menuju stasiun supaya tidak tertinggal kereta api. KAI Divre IV Tanjungkarang akan terus memberikan pelayanan prima dengan mengutamakan on time performance baik keberangkatan dan kedatangan kereta api. Jadi, tidak ada penundaan keberangkatan maupun kedatangan sehingga pelanggan harus datang tepat waktu menuju stasiun agar tidak batal mudik,” ungkap Zaki.
Zaki menambahkan jumlah total pelanggan yang menggunakan kereta api dari tanggal 31 Maret hingga siang hari ini yaitu 23.677 pelanggan. Jika dibandingkan dengan tahun 2023 pada periode yang sama ada peningkatan sebanyak 118%.
“Adapun total pelanggan yang berangkat dari Stasiun Tanjungkarang yaitu 7.629 pelanggan, untuk pelanggan yang datang yaitu 6.558 pelanggan. Untuk Stasiun terpadat kedua, yaitu Stasiun Labuhan Ratu ada 2.410 pelanggan berangkat dan 1.755 pelanggan yang datang,” tambah Zaki.
Ia juga menjelaskan hingga saat ini total tiket yang terjual yaitu 47.254 yang terdiri dari 26.711 tiket KA Rajabasa dan 20.543 tiket KA Kuala Stabas.
Meskipun pada masa angkutan Lebaran 2024 KAI Divre IV Tanjungkarang telah menambah 7.488 kursi dengan menambah dua kereta ekonomi pada rangkaian KA Rajabasa dan KA Kuala Stabas.
“Namun, karena antusias masyarakat sangat tinggi menggunakan kereta api pada mudik Lebaran tahun ini tidak berselang lama tambahan kursi tersebut habis dibeli masyarakat. KAI Divre IV Tanjungkarang berkomitmen memberikan pelayanan prima agar suasana mudik Lebaran menggunakan kereta api tahun ini menghadirkan keceriaan dan kebermaknaan,” tutup Zaki. (Bal)