Pemkot Bandarlampung Genjot Pengelolaan Sampah, Target Tambah Armada dan 200 Bank Sampah di 2026

Portalberitalampung.com (SMSI) Bandarlampung — Pemerintah Kota Bandarlampung terus memperkuat sistem pengelolaan sampah guna menciptakan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Upaya ini dilakukan melalui dua strategi utama, yakni penambahan armada pengangkut dan penguatan partisipasi masyarakat lewat program Bank Sampah.

 

Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, disebut sangat fokus memastikan ketersediaan armada pengangkut sampah di wilayahnya. Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat telah tersedia 96 unit dump truck (damtruk) dan 28 unit armroll.

 

“Pemkot juga mendapat bantuan dari PT Bukit Asam berupa satu unit dump truck dan lima unit kontainer. Alhamdulillah, pimpinan sangat concern terhadap kesiapan armada ini,” ujar Kepala DLH Bandarlampung, Veni Devialesti, Senin (7/7/2025).

 

Veni menjelaskan bahwa perawatan dan perbaikan armada secara rutin terus dilakukan. Namun ia menyayangkan adanya sejumlah unggahan media sosial yang hanya menyoroti armada rusak, sehingga menciptakan kesan negatif.

 

“Padahal armada kita mayoritas dalam kondisi prima dan terus kita perbaiki bila ada kerusakan,” tambahnya.

 

Untuk mencapai kondisi ideal, Pemkot telah menargetkan pemenuhan seluruh kebutuhan armada pengangkut pada tahun 2026. Penyusunan anggaran dan proyeksi kebutuhan kini sedang dalam tahap perencanaan.

 

“Intinya, tahun 2026 kita targetkan kebutuhan armada angkut sampah benar-benar terpenuhi,” tegas Veni.

 

Selain penguatan dari sisi armada, DLH juga mengembangkan program Bank Sampah untuk mengedukasi sekaligus melibatkan masyarakat dalam pengurangan volume sampah. Saat ini, volume sampah di Bandarlampung mencapai sekitar 600 ton per hari.

 

“Target kami pada 2026, Bandarlampung memiliki 200 bank sampah. Kami terus mendorong kelompok masyarakat untuk aktif berpartisipasi,” katanya.

 

Melalui strategi dua arah ini—peningkatan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat—Pemkot Bandarlampung berharap dapat membangun ekosistem pengelolaan sampah yang lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan. (Bal)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *