Pembangunan Navara City Park Diperiksa, Pemkot Minta Pengawasan Ketat

PORTALBERITALAMPUNG.COM, BANDAR LAMPUNG – Proyek pembangunan tempat wisata Navara City Park (NCP) di Jalan Tirtayasa, Sukabumi, Bandar Lampung, kembali menuai sorotan. Pasalnya, lokasi proyek yang dikelola oleh PT Lampung Estate Utama itu berada di kawasan perbukitan yang selama ini dikenal rawan banjir.

Sejumlah OPD teknis Pemerintah Kota Bandar Lampung, seperti Disperkim dan Dinas PU, melakukan sidak ke lokasi proyek pada Senin (20/5/2025). Tujuannya untuk mengevaluasi progres pembangunan dan memastikan tidak ada dampak negatif terhadap lingkungan.

Namun ironisnya, dua instansi penting yakni Dinas Lingkungan Hidup dan DPMPTSP, justru tidak hadir dalam peninjauan itu.

“Kami akan terus awasi pembangunan ini. Monitoring akan dilakukan rutin setiap tiga bulan sekali agar tidak merugikan warga sekitar,” kata Kabid Tataruang Disperkim, Erwansyah.

Menurut Erwan, pembangunan proyek saat ini masih sesuai dengan dokumen yang diajukan ke Pemkot. Namun, dia mengingatkan agar pengembang serius dalam menerapkan sistem pengendalian banjir.

“Wilayah ini luas dan berkontur perbukitan, butuh rekayasa drainase yang optimal. Jangan sampai ada banjir yang muncul akibat pembangunan ini,” imbuhnya.

Dari pihak Dinas PU, Dian Nugraha menegaskan bahwa rekomendasi pembangunan embung sudah disampaikan sejak awal.

“Embung akan menampung air saat hujan deras. Luasannya fleksibel, disesuaikan dengan debit air di lapangan,” kata Dian.

Ia menambahkan, sistem peringatan banjir yang digunakan di kawasan itu masih berlaku dan akan ditinjau ulang lima tahun ke depan.

Sementara itu, Direktur PT Lampung Estate Utama, Budi Utama, mengklaim telah menyelesaikan 60 persen pengerjaan proyek. Ia menjelaskan bahwa berbagai infrastruktur pengendali banjir sudah dibangun.

“Kita pasang drainase dengan kedalaman 1,5 meter dan diameter 1 meter. Bahkan saluran warga yang semula rusak, kita perbaiki. Ada dinding penahan air, gorong-gorong, serta sumur resapan yang mulai kita bangun,” papar Budi.

Pihaknya juga menekankan bahwa penghijauan terus dilakukan, termasuk penanaman pohon trembesi dan pule. Ia membantah bila banjir yang pernah terjadi di wilayah sekitar berasal dari proyek ini.

“Sumur bor tidak ada. Kita pakai PDAM. Bahkan cekungan alami yang jadi embung tetap kita pertahankan untuk menahan air dari atas,” tegasnya.

Meski begitu, pantauan di lapangan menunjukkan masih banyak titik yang gersang dan pengerjaan yang belum rampung. Sejumlah alat berat masih tampak beroperasi di lokasi proyek seluas 14,7 hektare tersebut.

Navara City Park yang sebelumnya bernama Lampung Wonderland, dirancang menjadi tempat wisata terpadu yang memiliki area kuliner dengan 62 unit tenant dan dua vila di puncak bukit. Meski rencana tersebut menarik, warga berharap pembangunan tetap memperhatikan dampak lingkungan dan keselamatan sekitar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *