Gua Parhelion Nglampar, Keindahan Tersembunyi yang Tersingkap dari Kerja Sama Warga dan Mahasiswa

PORTALBERITALAMPUNG.COM, YOGYAKARTA, GUNUNGKIDUL (SMSI) – Kolaborasi antara warga Padukuhan Nglegok dan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) membuahkan hasil mengejutkan: penemuan gua baru bernama Gua Parhelion Nglampar. Penemuan ini terjadi pada awal Mei 2025 dan kini tengah menjadi sorotan masyarakat dan akademisi.

Awalnya, warga menemukan mulut gua saat melakukan normalisasi jalan di sekitar lingkungan padukuhan. Karena kondisi medannya curam dan membahayakan, warga menutup kembali akses gua tersebut. Namun, cerita tentang gua ini menarik perhatian para mahasiswa peserta PKL Geografi UNJ yang tengah berada di wilayah itu.

Didampingi Kepala Dukuh Nglegok, serta dosen pembimbing Dr. Cahyadi Setiawan, para mahasiswa menyempatkan diri melakukan eksplorasi pada 15 Mei, bertepatan dengan hari terakhir program PKL mereka. Meski minim peralatan, mereka berhasil masuk dan melakukan pengukuran serta pemetaan awal gua.

“Nama Parhelion kami pilih sebagai simbol sinergi antara ilmu pengetahuan dan kearifan lokal. Parhelion sendiri adalah fenomena cahaya di atmosfer, dan kami melihat cahaya harapan dari gua ini,” kata salah satu mahasiswa peserta PKL.

Gua Parhelion Nglampar memiliki karakteristik unik. Dengan struktur horizontal-vertikal, gua ini memiliki kedalaman sekitar 10 meter dan dipenuhi berbagai ornamen gua seperti stalaktit, stalakmit, gourdam, straw, dan lainnya. Keindahan geologis ini berbeda dari gua-gua lain di sekitarnya, termasuk Gua Pertapan Terus yang sebelumnya telah diteliti tim mahasiswa di lokasi yang sama.

Presentasi hasil eksplorasi digelar malam harinya di Balai Kalurahan Giritirto, dan dihadiri oleh Lurah serta para kepala dukuh. Dalam kesempatan tersebut, Lurah Giritirto menyampaikan harapan agar gua ini bisa menjadi destinasi wisata edukatif dan konservatif.

“Penemuan ini membuka mata kami bahwa masih banyak potensi alam tersembunyi di Giritirto. Kami harap bisa ditindaklanjuti, tidak hanya untuk pariwisata, tapi juga untuk pendidikan,” ungkapnya.

Penemuan Gua Parhelion Nglampar menjadi bukti bahwa sinergi antara masyarakat dan akademisi dapat menghasilkan temuan bernilai tinggi. Dengan pendekatan yang tepat, gua ini berpotensi menjadi laboratorium alam dan destinasi edukasi unggulan di kawasan karst Gunungkidul. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *