PORTALBERITALAMPUNG.COM, BANDAR LAMPUNG (SMSI) – Rendahnya capaian nilai tes akademik siswa jalur prestasi dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMA/SMK di Kota Bandar Lampung menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat. Hasil seleksi yang menunjukkan ketimpangan antara nilai rapor dan hasil ujian akademik memicu evaluasi sistem seleksi tahun ini.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Bandar Lampung, Mulyadi, mengatakan bahwa meski siswa lolos berdasarkan nilai rapor yang tinggi, banyak dari mereka ternyata tidak mampu meraih hasil optimal dalam tes akademik. Hal ini menandakan adanya celah dalam proses seleksi jalur prestasi.
“Perbedaan ini bisa terjadi karena nilai rapor bukan hanya mencerminkan kemampuan akademik semata. Itu mencakup keterampilan, sikap, dan proses belajar yang berlangsung lama. Jadi ketika dihadapkan pada ujian objektif, belum tentu hasilnya setara,” jelas Mulyadi.
Ia juga menambahkan bahwa mayoritas siswa belum sepenuhnya memahami sistem dan bentuk soal ujian yang digunakan dalam seleksi. Minimnya pemahaman mengenai kisi-kisi dan model soal membuat peserta sulit beradaptasi, sehingga berdampak pada rendahnya skor.
“Banyak siswa yang masih menebak-nebak materi. Ini jelas menunjukkan bahwa pembekalan atau sosialisasi teknis ujian belum maksimal,” ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan ini, Disdik Bandar Lampung mengusulkan adanya koordinasi yang lebih kuat dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan kabupaten/kota lain. Salah satu usulan adalah memperkuat distribusi informasi mengenai petunjuk teknis SPMB secara lebih dini dan merata, agar siswa bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Berdasarkan data terbaru, hanya sekitar 1 persen dari 3.800-an siswa jalur prestasi yang mampu memperoleh nilai di atas 70 dalam tes akademik. Temuan ini pun menjadi sorotan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, yang kini tengah mengkaji ulang efektivitas jalur seleksi berdasarkan prestasi akademik. (*)