KAI Tegaskan Pembelian Tiket Hanya di Kanal Resmi, Tanggapi Dugaan Calo di Stasiun Martapura

PORTALBERITALAMPUNG.COM (SMSI) BANDARLAMPUNG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjungkarang menegaskan kembali pentingnya melakukan pembelian tiket kereta api hanya melalui kanal resmi. Penegasan ini disampaikan menyusul beredarnya video viral di media sosial yang menampilkan dugaan praktik percaloan di Stasiun Martapura.

Video tersebut memperlihatkan sejumlah kursi kosong di dalam gerbong KA Kuala Stabas (S5) pada perjalanan tanggal 25 April 2025, yang memunculkan spekulasi adanya perantara atau calo dalam proses pembelian tiket.

Menanggapi hal itu, Manager Humas Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari menjelaskan bahwa kursi kosong tersebut bukan berarti belum terjual. “Kursi-kursi tersebut sudah dibeli oleh penumpang lain yang naik dari stasiun berbeda di sepanjang rute perjalanan. Ini adalah hal yang normal dalam operasional kereta api,” jelas Zaki.

Lebih lanjut, KAI menekankan bahwa tiket kereta api hanya berlaku untuk satu orang penumpang sesuai identitas yang didaftarkan saat pembelian, dan tidak dapat dipindahtangankan. Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan dalam perjalanan kereta api.

“Kami mengimbau masyarakat untuk membeli tiket hanya melalui kanal resmi, yakni aplikasi Access by KAI, situs resmi kai.id, serta mitra resmi yang telah bekerja sama dengan KAI. Pembelian melalui perantara tidak resmi sangat berisiko dan berpotensi merugikan pelanggan,” kata Zaki.

Ia juga menyampaikan bahwa KAI berkomitmen membangun sistem transportasi publik yang bersih, transparan, dan berpihak kepada pelanggan. “Jika ditemukan indikasi penyalahgunaan atau penjualan tiket tidak resmi di lapangan, kami tidak segan menindaklanjutinya secara serius dan bekerja sama dengan pihak berwenang,” tegasnya.

Sebagai bentuk partisipasi masyarakat, KAI juga membuka saluran pengaduan melalui Call Center 121 atau (021) 121, serta mendorong masyarakat untuk segera melapor jika melihat praktik mencurigakan terkait tiket di stasiun.

“Jangan ambil risiko. Proses pembelian tiket kereta sekarang sangat mudah, cepat, dan aman. Kita semua punya peran menjaga integritas layanan transportasi publik ini dengan tidak menggunakan jasa perantara yang tidak bertanggung jawab,” tutup Zaki. (Bal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *