PORTALBERITALAMPUNG.COM, BANDAR LAMPUNG – Harapan masyarakat Kota Bandar Lampung untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis (Medical Check-Up/MCU) harus tertunda. Meski program yang diinisiasi pemerintah pusat ini telah resmi berjalan sejak 1 Februari 2025, pelaksanaannya di lapangan masih terkendala berbagai masalah, terutama keterbatasan fasilitas di Puskesmas. (11/02/2025).
Program pemeriksaan kesehatan gratis ini dirancang untuk semua kalangan, mulai dari balita hingga lansia, dengan tujuan mendeteksi penyakit sejak dini dan menekan angka kematian. Namun, belum meratanya peralatan medis di Puskesmas membuat banyak warga yang sudah mendaftar melalui aplikasi “SATUSEHAT Mobile” tidak dapat dilayani.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah, menyoroti lambatnya implementasi program ini di tingkat daerah. “Inisiatif ini sangat baik untuk kesehatan masyarakat, tetapi di Kota Bandar Lampung pelaksanaannya belum berjalan sesuai harapan. Masih banyak Puskesmas yang belum siap,” jelas Asroni. Ia juga mengakui bahwa hingga kini belum ada koordinasi langsung antara Komisi IV dan Dinas Kesehatan terkait kesiapan fasilitas kesehatan.
Di sisi lain, beberapa Puskesmas mulai berupaya menjalankan program ini. Perwakilan Puskesmas Sumur Batu, Telukbetung Selatan, mengungkapkan bahwa mereka sudah mulai melaksanakan pemeriksaan, meski masih dalam proses pengajuan bahan medis habis pakai (BMHP). “Kami berusaha memberikan layanan terbaik, tetapi memang ada keterbatasan alat yang perlu segera diatasi,” ujarnya.
Program ini mewajibkan peserta untuk mendaftar melalui aplikasi “SATUSEHAT Mobile” dan layanan diberikan pada hari ulang tahun peserta. Setelah mendapatkan tiket digital, masyarakat bisa langsung datang ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk melakukan scan barcode dan menjalani pemeriksaan.
Namun, banyak warga mengeluhkan bahwa meskipun sudah mengikuti prosedur pendaftaran, mereka belum bisa mendapatkan layanan akibat keterbatasan alat di fasilitas kesehatan. Kondisi ini menimbulkan kekecewaan, mengingat program ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.
Dengan kondisi ini, Asroni mendesak agar Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung segera mempercepat distribusi alat medis dan memperkuat koordinasi dengan DPRD serta fasilitas kesehatan. “Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, tujuan utama program untuk mendeteksi penyakit secara dini tidak akan tercapai,” tegasnya.
Masyarakat diimbau untuk tetap memantau perkembangan program ini melalui aplikasi “SATUSEHAT Mobile” dan mengikuti informasi resmi dari Dinas Kesehatan setempat. (*)